Thursday, April 26, 2007

apalagi mereka yang tinggal di kota ...

anak tetanggaku duduk di kelas ii sebuah smp negeri di batam. suatu sore, sambil minta koran bekas buat kliping aku, istriku dan dia berbincang. bicara sinetron awalnya, eh anak tetanggaku tadi nyeletuk, "ah teman-temanku banyak yang tahu urusan begituan."

padahal, tempat tinggalku di batam termasuk pelosok, bahkan dulu sering disebut tempat jin buang anak karena sepi dan jauhnya dari pusat kota (padahal bentar lagi jadi trendsetter he he he). artinya anak-anak smp yang nggak setiap bulan masuk diskotek, gak gaul banget karena jauh dari pusat ngeceng dan kongkow sudah seperti itu. apalagi yang di kota, walah....

terus anak tetanggaku tadi neruskan ceritanya, teman sekolahnya yang suka gituan tadi cuma minta sesuatu misalnya sepatu, tas, hape dan sebagainya. cuma belum lagi aku ingin mastikan yang dimasud gituan itu gituan gimana, eh mamaknya keburu manggil....

ada lagi cerita teman istriku, seorang siswi sma menangis di belakang sekolah. setalah ditanya ternyata ia baru saja menjadi keroyokan sejumlah siswa smp yang dengan ganasnya menggerayangi (maaf) payudara kakak kelasnya tadi. ealah, setelah ditelusuri sang guru, siswi sma-nya juga nekad nggak pake bra untuk melindungi barang pribadinya itu.

penasaran? lanjut....

rumah murah dengan harga ramah

mau beli rumah di batam? hitung dulu duit di dompet anda. kalau selalu kembung, beli saja di perumahan elit kayak sukajadi, duta mas, anggrek mas atau lainnya. jangan takut, cicilan per bulan pasti membuat kaum miskin ngiler (karena buat makan minum beberapa bulan pasti cukup).

yang pas-pasan duitnya, ambil yang tipe menengah. yang pas-pasan sekali, ambil saja rumah sangat sederhana yang dirancang sedemikian pintarnya guna mengurangi besarnya cicilan, baik uang muka maupun nanti kalo sudah setor bulanan ke bank yang ditunjuk developer. cantik lho rumahnya, dari depan, samping, belakang semua sudah diplester dan dicat. cuma kalau masuk ke dalam jangan heran kalo plafonnya langsung atap asbes dan dindingnya berhiaskan kotak-kotak batako yang ukurannya cukup besar (biar bangun dindingnya cepat selesai).

kata temanku begini, "banyak sih yang direncanakan, tetapi dana yang dipakai itu yang belum ada."

nah, rumah rumah rumah murah murah rumah murah!!!!!

penasaran? lanjut....

permanen? mimpi kalee

rumahku kebetulan berdekatan dengan rumah kontrakan 6 lajang yang bekerja di pt berbeda di batam. setiap ada kesempatan ngobrol, aku mencoba sempatkan diri bergabung. ya mulai ngobrol berita di koran, artis sensasional, mahalnya harga sembako sampai status permanen bagi buruh pabrik. ada diantara mereka yang sudah permanen, tak perlu lagi manyun.

yang belum (baca tak akan pernah) permanen, wuih lebih buanyak lagi. gimana mau permanen lha wong pt pinter kok, ngontrak cuma 3 atau 6 bulan, dikontrak lagi, dikontrak lagi lalu nggak disambung lagi (buat menghindari permanen tadi). lalu buka penerimaan buruh lagi, diambil yang baru lulus biar nggak berani demo (?). ya, status permanen kini menjadi sebutan yang bergengsi sekali di kalangan buruh dan tentu sja calon butuh pabrik.

bayangkan, umk 860-an ribu mesti bayar kos paling murah 150 ribu, transportasi katakanlah sebulan 200 ribu, makan kalo cuman 2 kali sehari habis 300 ribu sisanya paling banter 200-an ribu. tiga bulan habis kontrak, habis juga ngontrak rumah. mau dipakai bekal makan sambil mencari pekerjaan lain? tanyakan kepada rumput yang bergoyang...

penasaran? lanjut....

Wednesday, April 25, 2007

insentif

ini kabar dari para pahlawan tanpa tanda jasa di batam. bukan semua sih memang, cuman bisa mewakili sebuah keyakinan betapa bobroknya sistem penyaluran insentif bagi guru. ada beberapa sekolah yang hingga saat ini masih setia menunggu kapan insentif dari provinsi cair. wajar mereka bertanya soalnya teman yang lain sudah dapat. yang nggak dapat cuman sekian persen saja, memang.

masalahnya, tahap pertama dulu mereka dapat. tahap kedua kok nggak ada? kata orang dinas pendidikan kota, uangnya sudah habis. kabarnya pula dana dari provinsi nggak cukup buat ngasih insentif semua guru di batam. dan katanya pula, orang dinas pendidikan kota akan mengusahakan bagaimana caranya mendapatkan dana tersebut.

aku jadi ingat, ... terpujilah wahai engkau bapak ibu guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku ... begitulah, meski insentif yang menjadi hak mereka tak kunjung tiba, bahkan menjelang jangka waktu pemberian insentif tahap iii saat ini, bapak ibu guru masih setia mengajar. masih ada harapan, semoga insentif tahap iii kembali menerima. lalu kemana melayangnya duit untuk mereka di tahap ii? menguap? melayang? masuk kantong? atau yang paling mudah, salah tulis. ah ... nasibmu guru!!!

penasaran? lanjut....

bila anda tiba akan menyesal

slogan ini kayaknya paling tepat dipasang di pintu masuk batam. gabungkan huruf awal kelima kata di atas.

penasaran? lanjut....

terminalku sayang terminalku malang

terminal? pasti penuh dengan kendaraan yang lalu lalang, atau penumpang yang sibuk menyeret barang dagangannya menaiki angkutan umum yang akan membawanya ke tujuan. ssst jangan meremehkan, batam juga punya terminal. letaknya di belakang pintu iii kawasan industri batamindo, mukakuning.

semua angkutan umum akan ngepool di sini, penumpang yang akan menuju batuaji, piayu, atau kawasan lain tinggal memilih nomor lambung angkutan umum. sekeliling terminal penuh sesak dengan pedagang yang sudah jauh hari membooking kedai-kedai yang memang dipersiapkan untuk siapa saja yang punya duit dan ingin meramaikan terminal dengan aneka sajian.

itu gambaran sempurnanya. sayang, setahun sudah berlalu dan terminal kita masih seperti yang dulu. sepi, angkutan umum pun memilih memutar menghindari retribusi ketika tak terlihat petugas. kedai di terminal memang penuh, tetapi pembelinya yang tak ada. nyari calon penumpang? jangan harap! mereka lebih suka menunggu angkutan di tepi jalan diluar terminal ketimbang nongkrong ditemani panas aspal halaman terminal yang megah. atau jangan-jangan suatu hari nanti dialihfungsikan saja sebagai pintu gerbang kawasan tanjungpiayu (ups he he he).

penasaran? lanjut....

tak ingin disalahkan

pagi hari menunggu istri selesai mandi lalu mengantarnya mengajar, kubaca koran pagi terbitan lokal. halaman demi halaman kubuka, ada yang menyita mataku: kepala dinas pendidikan provinsi kepri melontarkan jawaban atas berbagai tudingan yang diarahkan kepadanya. apalagi kalau bukan masalah proyek yang ada di dinas ini bermasalah.

tak ingin disalahkan begitu saja, tuan kepala dinas ini malah menyebut dinas-dinas lain yang menurutnya juga bermasalah, bukan cuma dinas yang dinahkodainya. selain itu, beliau juga menyebutkan proyek atau kegiatan yang dijalankan dinasnya kan semua sudah lewat persetujuan anggota dewan terhormat.

wong disalahkan kok malah ganti menyeret kawan-kawan lain, aku sih orang awam, tetapi sekarang justru lebih tahu ternyata duit-duit rakyat itu memang kadang sarah sasaran. ya sasarannya sih jelas, cuma arahnya saja yang dibelokin dikit saja. ya sih, kalau cuma mbelokin dana belanja buat warung terasi dapatnya paling sekian puluh ribu, lha ini anggaran proyek.... byuh byuh byuh.

penasaran? lanjut....

Thursday, April 19, 2007

gak mau kalah

kemarin aku baca di koran abg batam merekam adegan gituannya di ponsel lalu seperti biasa muncullah di internet. heboh! padahal bagiku biasa saja, toh dari dulu batam selalu tak ingin ketinggalan dari kota lain. jakarta punya busway, batam ngikut. sidoarjo pakai layanan online untuk samsat, batam pun ngekor juga. bandung punya bandung lautan asmara, atau medan punya medan membara, batam pun ngikut, ya tadi klip abg batam.

toh tak semua batam suka ngikut, saat tangerang berhasil menaikkan umk-nya lebih tinggi, batam tak ingin mengikutinya. saat kota lain dapat adipura, lagi-lagi batam baru bisa ngebayangin, ..... (aku yakin sebenarnya semua pihak tak menginginkan hal ini, tetapi karena sesuatu hal, apa boleh buat?)

penasaran? lanjut....

eh, masih tertipu juga...

polisi di batam paling gak suka benda yang namanya vcd bajakan. makanya secara berkala mereka melakukan razia, siapa yang ketahuan menjualnya akan diciduk, baik barang jualannya maupun penjualnya. tetapi namanya juga perut, perlu diisi setiap hari, ada saja ulah penjual untuk mengelabuhi polisi atau pembeli.

suatu hari, pehlawan kecilku ngajak jalan-jalan ke panbil, sebuah pusat belanja di kawasan mukakuning (masih ingat cara gampang membuat cerah wajah orang lain?. anakku memang paling doyan melahap lagu-lagu jawa, mungkin pengaruh lamanya tinggal bersama kakek-neneknya di magetan saat ibunya ambil akta iv untuk persiapan mangajar.

saat itu memang lagi gencar razia, yang berani buka jelas toko yang menjual vcd asli. sepi sih memang, karena orang kita kan paling suka beli barang murah, yang penting ada gambarnya. soal teks filmnya bahasa mandarin atau melayu malaysia gak peduli. di sebuah toko vcd, kami masuk. memang menawan penampilan koleksi vcd-nya. bagus-bagus, ada hologram sebagai tenda barang asli.

anakku memilih sebuah album didi kempot (itu lho yang ngetop lewat lagu cucakrowo). harganya rp25 ribu, asli, cing! sret kutarik selembar rp50 ribuan dari kantong, dikembalikan separohnya dan kami pulang. langsung anakku terdiam di depan layar televisi. wah, ada gambar didi kempotnya. dia menyanyi, tetapi kok pada lagu kedua dan selanjutnya pating mliyuk gak karuan gitu.

iseng-iseng kuamati permukaan cakram vcdnya, asli. kuambil covernya, we lhadalah kok gambar kalender yang dipotong pas wajah didi kempot, dijadikan cover. soal hologram? ha ha ha ternyata hologram seperti yang sering dibeli anakku dari toko buku lalu ditempel-tempel. cuman yang ini dipotong benbentuk bulat lalu ditempel di cover plastiknya. pinter pinter ..... aku tertipu. pak polisi tertipu. semua tertipu.

penasaran? lanjut....

Saturday, April 14, 2007

hujan, berkah atau musibah?

pertanyaan seputar hujan di batam akan mendapatkan dua jawaban, berkah atau musibah. berkah bagi mereka yang selama ini tinggal di kawasan yang tak pernah tersentuh banjir dan selalu kepanasan setiap hari. anak-anak mereka bisa bertelanjang dada bermain di bawah hujan sambil bernyanyi riang.

musibah, tak perlu aku tuliskan di sini alasannya. 2 jam saja, ya cuma 2 jam hujan akan menimbulkan musibah. banjir. tanah longsor. banjir sudah bukan barang langka lagi di batam. apalagi hujan deras lebih 2 jam, jalan-jalan berganti genangan air, buruh pabrik punya alasan untuk mengatupkan sarungnya, tak masuk kerja. semangat tetap kerja sih ada, tetapi kalau angkutan umum yang membawa mereka ke pt memilih untuk tak nambang, tak ada pilihan selain terpaksa meliburkan diri.

ada kawasan pemukiman yang menjadi langganan banjir. tengoklah wajah mereka jika hujan mulai turun, resah, khawatir dan was-was.

sedangkan longsor, kadang-kadang terdengar juga. bahkan pernah ada sebuah kawasan perumahan yang tanahnya jeblok karena tak mampu menahan arus air hujan. bohong kalau orang bilang dari pesawat batam itu hijau menghampar. yang benar tanahnya gundul karena kerakusan segelintir orang yang tak peduli pentingnya hijau. yang penting duit masuk kantong dari proyek pt, perumahan, ruko atau pengalihfungsian hutan yang lain.

penasaran? lanjut....

guru juga manusia

ini kisah agak lama, tetapi masih membekas di kepalaku. saat itu anak tetanggaku pulang sekolah agak pagi dan bilang gurunya mogok kerja. pikirku, pasti ada kebijakan dinas atau pemerintah pusat yang tak sesuai dengan hati mereka.

lho kok sehari kemudian keluar berita di koran pahlawan tanpa tanda jasa di smp negeri 16 batam itu mogok lantaran sebelumnya ada wali murid yang ngadu ke dewan kalau memang guru di sini tak bisa ngajar tak usah ngajar. dan .... ha ha ha, guru-guru itu sakit hati dengan ucapan wali murid tadi. asal usil, wali murid ngadu keberatan soal pungutan-pungutan yang dilakukan pihak sekolah.

apa kata guru? kalau memang mereka dianggap tak bisa mengajar, buat apa mengajar. lebih baik mogok karena guru juga manusia...

penasaran? lanjut....

membuat wajah orang lain cerah

seminggu sekali aku mengajak anakku ke panbil mall, mukakuning. jujur saja, aku paling tak suka kawasan ini. bukan karena harus mengeluarkan duit untuk membelikan jagung kesukaan anakku tetapi tukang parkirnya!

jelas tertulis di papan pengumuman, parkir gratis. buktinya, petugas di sini masih saja menanyakan duit jika tidak kita kasih. pertanyaannya sama, "tak ada uang kecil?". yang dimaksud uang kecil tentu saja bukan Rp50 atau Rp100 perak bulat itu. maksudnya Rp1.000. aku selalu ingin mematuhi aturan di situ, gratis ya berarti tak bayar.

dan setiap kali keluar hanya menyerahkan karcis parkir tanpa ada "uang kecil" tadi, pasti mulut petugas berbunyi. nyaring. kadang begini, "wooooooo ooo." kadang juga menarik sudut bibirnya sambil menatap tajam padaku. lucu, jadinya tatap-tatapan. aku tahu pasti mereka tak suka. tetapi mereka harusnya juga tahu banyak yang tak suka dengan "kebijakan" sepihak tersebut.

kepada istriku aku selalu ngotot tak ngasih duit. "wong melanggar kok kita ikuti. kita nggak boleh ikut-ikutan," kataku. akhirnya istriku paling nggak mau kusuruh nyerahin kartu parkir kepada petugas. ya apa boleh buat, aksi gontok-gontokan mata pun selalu terjadi setiap kali aku keluar areal parkir.

tetapi sungguh akhirnya aku malu sendiri, setiap kali meninggalkan parkir kok mesti dilihat pengunjung mall lain. mungkin mereka membatin, "duit seribu saja kok pelit." begitu kali, ya? dan ujung-ujungnya aku pasrah, setiap keluar areal parkir karcis pasti kubungkus duit seribuan. oalah, ternyata mendapatkan senyuman dan wajah cerah orang lain itu gampang.

oh, ya, mungkin papan pengumuman parkir gratis itu produk lama yang belum diperbaharui pengelola pusat perbelanjaan itu, belum diganti papan baru. ya seperti pejabat yang suka berkilah dengan kalimat, salah ketik. mungkin.

penasaran? lanjut....

judi atau bukan?

aku kok jadi ingin tertawa saja. begini ceritanya, aku baca Posmetro soal gelanggang permainan (gelper). izin operasinya dikasih sama Pemko melalui Dinas Pariwisata, artinya itu legal dan boleh beroperasi karena dinilai tak ada unsur judinya.

lhadalah, lha kok belakangan polisi dari poltabes barelang dengan keyakinannya mengendus bau judi, menutup sejumlah gelper. pengelolanya pun pusing tujuh keliling. kenapa pusing? yang ngasih izin pemko kok yang nutup poltabes?

jauh lebih pusing orang pemko. dengar saja penuturan kepala dinasnya, yang merasa apa yang dilakukan poltabes merendahkan marwah pemko. izin itu dibuat setelah melewati jalan berliku, sampai melibatkan anggota dewan untuk sebuah kata setuju dengan gelper asal tak berbau judi. kata dia lagi, poltabes kok tak pernah sekalipun berkoordinasi dengan pihak pemko jika hendak melakukan razia.

sementara kepala polisi kota besar rempang galang pun tak kalah argumennya. yang dilakukan diyakini sesuai dengan aturan pimpinannya dan ada bau judi di gelper yang ditutup. mau dibilang mengangkangi aturan, kata dia, yang jelas ia melaksanakan amanat yang ditugaskan kepada korpsnya.

entah bagaimana espisode ini berakhir ...

penasaran? lanjut....

belajar cepat jadi pembalap

tak perlu cari lahan berbukit terjal kalau hanya sekadar ingin terampil mengemudikan stang sepeda motor. cukup melaju saja di jalan raya Batam, niscaya naluri pembalap muncul dari jiwa dengan sendirinya.

dan aku mengalaminya sendiri. tinggal di Tanjungpiayu, tentu berbeda dengan mereka yang tinggal di Batam Center atau Jodoh dan Nagoya. di atas sepeda motor, mata harus awas membedakan mana aspal mulus dan aspal berlubang. hal ini harus dilakukan kalau tak ingin terperosok. kalau mati sih urusan Tuhan, kita tak mampu menahannya. tetapi kalau ban dalam bocor, ya Rp5.000 juga, kan?

bak pembalap handal, begitulah jika mendekati jalan yang lebar lubangnya hampir menutupi separoh lebar jalan. saling cepat menggeber gas di tangan. merasa cukup handal meliuk-liuk di jalanan? belum cukup bung dipakai di jalanan Batam. soalnya pengendara kendaraan yang melaju berlawanan dari arah kita ternyata juga tak mau ngalah. mereka menghalalkan pelanggaran melaju di jalur kiri. ketika di hadapannya ada lubang, ya mencari jalan mulus tersisa di lajur kanan. yang seharusnya memakai lajur tersebut? ya minggir saja dulu kalau tak ingin ditabrak.

maklum, di piayu jalan masih satu biji dipakai dua jalur berlawanan. teman seperjalanan pernah berseloroh, membuka usaha memperbaiki shockbreaker yang bengkok pasti laku di kawasan ini. atau juga di kawasan lain yang masih membanggakan sebiji jalan untuk dua arah berlawanan.

ya, kini aku merasa menjadi pembalap setiap pulang atau berangkat kerja ke batam center. ada kesempatan tarik gas kencang-kencang, tak mungkin masuk, injak saja rem kuat-kuat. atau kalau terlewat brak brak brak, begitulah suara bodi belakang sepeda motorku yang sebenarnya sudah minta ganti penyangga (shockbreaker) anyar.

penasaran? lanjut....

Saturday, April 7, 2007

rambut keriting buruh pabrik

sungguh, buruh pabrik di batam semakin keriting. selain pakai shampo seadanya, yang penting rambut tak ketombean (daripada pegang teguh idealisme pada satu merek yang harganya mahal tetapi dompet menjadi kurus), duit gaji pun tak naik-naik. kalau dihitung jumlahnya memang naik, misalnya tahun 2006 UMK Rp818.000 menjadi Rp860.000 tahun 2007, tetapi harga sekilo ikan asin sudah lebih dulu terasa asin. harga cabe lebih dulu pedas. tetap saja dompet yang kembung begitu cepat kurus.
kaitannya dengan rambut? kalau setiap hari dicekoki mi instan, lama-lama protein untuk pertumbuhan rambut bisa-bisa hanya bersumber pada mie yang bentuknya keriting tadi. untung bagi buruh yang ditakdirkan memiliki rambut lurus, paling juga menjadi ikal. nah celakanya yang memang dikaruniai rambut keriting sejak lahir, apa tak tambah keriting?
dulu memang tak ada tandingannya soal gaji buruh di batam. tiap tanggal muda buruh berbondong-bondong ke jodoh atau nagoya, pulangnya menenteng barang elektronik atau melingkarkan gelang, jam tangan baru di pergelangan tangan. kalau sekarang, kontrak 3 bulan, tak ada lagi lembur, belum lagi buruh yang masuk lewat penyalur, yah banyak lembur banyak juga potongannya.
tetapi buruh kan juga manusia, masih bisa mengenakan topi untuk menutupi kekeritingannya tadi...

penasaran? lanjut....

perdaduk

ada sebuah peraturan daerah yang tak lumrah dijumpai di batam. cobalah anda datang ke batam dengan mengantongi ktp asal kampung anda, niscaya anda hanya akan dapat melihat batam dari pelabuhan. untuk bisa masuk dan menghirup udara batam, harus memiliki ktp batam. jika tidak ada dianggap pendatang baru yang melanggar ketentuan daerah ini yang menggiatkan pembatasan jumlah pendatang.
masalahnya sebenarnya masuk akal, pekerjaan tak sebanding dengan pengangguran yang ada. jika ditambah pendatang-pendatang baru, jumlahnya semakin tak sebanding. belum lagi masalah lain, seperti air minum. batam hanya mengandalkan dam (waduk) untuk meminumi ratusan ribu warganya. beberapa waduk malah sudah tak dapat dikatakan waduk karena tak lagi ada airnya. hutan sekelilingnya ditebangi tanpa perhitungan sehingga ikan-ikan pun nangis.
toh hanya peraturan. di negara ini konon peraturan itu ada untuk dilanggar. artinya sogok saja para petugas yang menjaga pelabuhan laut dengan selembar Rp50 ribu, wajah batam pun menyapa anda.

penasaran? lanjut....

batam, siapa takut

banyak pengangguran
banyak penjahat
banyak pejabat korupsi
banyak calon tenaga kerja telantar
banyak rumah liar
tetapi tetap saja pendatang baru banjir
membawa map-map berisi ijazah berharap dapat pekerjaan
jika pekerjaan juga susah didapat dan uang di kantong habis
apapun akan dilakukan, karena inilah batam, bung!

penasaran? lanjut....

ya beginilah template pemberian | Elque 2007