Monday, July 14, 2008

pasti permennya lebih manis, jika...

tiba-tiba kasir di sebuah pusat belanja terkenal di komplek panbil mukakuning itu merobek sebungkus permen. aku yang menunggu kembalian uang belanja sebenarnya tak tertarik dengan permen itu. pikirku, ah mungkin si kasir melayani pembeli dengan permen di mulutnya. biar terlihat manis. ups salah, rupanya beberapa bungkus permen diberikan kepadaku, sekalian beberapa lembar uang kembalian belanja.

karena belanjaku memang tak banyak, seingatku kembalian uang belanja sekian ribu tiga ratus rupiah. nah, yang tiga ratus itulah yang serta merta diganti dengan permen-permen tadi. di depan antrean pembeli lain, aku harus berpikir cepat. ah, daripada nanyain permen terus antrean di belakang saya ngedumel dan nggerundel (ngomel - jawa), saya segera beranjak.

sungguh, ketika permen-permen itu memasuki mulutku rasanya tetap manis. cuma saya memimpikan hal ini: ketika uang tiga ratusan itu memang tak ada, si kasir berkata seperti ini "maaf uang tiga ratusnya sedang kosong, apakah tak keberatan saya ganti dengan permen?'. he he he, kok manis sekali ya dunia ini jika contoh-contoh seperti itu dilakukan semua orang untuk kasus yang berbeda. meski permen yang tersisa secuil di mulut saya terasa manis, pasti lebih manis lagi ketika diserahkan dengan kalimat tadi.

tetapi saya juga manusia kok. ketika melihat sebenarnya ada tumpukan uang seratusan logam di laci kasir, sebenarnya ya dongkol juga. tetapi sudahlah, paling tidak dengan beberapa permen tadi jumlah rokok yang kuhisap tak sebanyak hari biasanya. kebetulan sebelumnya seseorang mengirimkan sms kepada saya seperti ini: asw, masih ngerokok? bisa gak tiga batang sehari, masing-masing sehabis makan. pasti ada manfaatnya...

1 comment:

Anonymous said...

Ya beginilah Batam..

hehe.. saya juga sering tuh kayak gitu mas... malah keseringan dikasi permen, pas tiba dapet recehan, malah recehannya ga sengaja ke makan(dikirain masi permen..hehehe)

ya beginilah template pemberian | Elque 2007