Monday, June 25, 2007

ruli, nama gadis cantikkah?

batam punya banyak istilah yang sangat akrab di telinga warganya. seperti teh obeng yang sudah aku tulis sebelumnya. satu istilah yang sangat populer, apalagi berkaitan dengan rumah warga, adalah ruli. jangan keburu berburuk sangka kepada suami anda yang tengah mencari duit di kota ini lalu menjawab "tinggal di ruli" ketika anda tanya ia di batam tinggal bersama siapa.

ruli adalah rumah liar. mengapa begitu kesohor nama ini? begini ceritanya, batam kan banyak sekali pendatang. apalagi sebelum diberlakukannya peraturan daerah kependudukan yang gunanya mengontrol pendatang masuk. sebagai mahluk yang punya akal, manusia pasti ingin tetap kering ketika hujan turun. tak adakah rumah yang dijual atau disewakan? wow buanyak suekali. justru yang menjadi pertanyaan adalah, punya nggak duit buat membelinya?

bagi yang kantongnya pas-pasan, tiada jalan lain, ya bikin rumah liar tadi. tak perlu batu bata atau genteng. boleh bawa papan sisa kerja dari pt, boleh beli papan dari pedagang kayu bekas, (jangan nyuri seng tetangga), atapnya cukup beli lembaran karet atau terpal juga nggak ada yang ngelarang. selanjutnya terserah pelakunya, mau didesain seperti apa rumah kesayangannya.

namanya memang ruli, tetapi nggak dilarang pemiliknya menyewakan kepada pihak lain. cuman ya itu, biasanya listrik ambil dari genset yang hidupnya malam hari, air kalau dekat perumahan bisa joinan sama tetangga pakai air ledeng. kalau tak bisa ya nadah hujan atau beli per drum. jangan tanya, memiliki ruli bagi yang belum memiliki rumah permanen adalah kebahagiaan tiada tara.

masalahnya, ya masalahnya ruli itu tetap saja bangunan yang tak berizin dan sewaktu-waktu siap digusur satpam-satpamnya (istilah kerennya direktorat pengamanan disingkat ditpam) otorita batam (ob). kan nggak lucu dong lagi asyik mimpi siang hari eh traktor datang lalu gedubrak.....

bagi mereka yang punya duit sedikit (sumpah, kadang ada juga yang duitnya banyak) bisa bisnis ruli. di sana bikin satu, di situ satu, di sono satu atau dua lalu disewakan, wah tiap bulan dapat duit. dulu juga lucu, kebijakan otorita batam begini, warga yang rulinya digusur karena lahannya mau dibuat proyek dapat ganti rugi lahan resmi (biasa disebut kavling). memang yang bersangkutan membangun rumah resmi di kavlingnya, tetapi ia juga tak menutup kemungkinan bangun ruli lagi di lahan lain. begitu seterusnya hingga lahan untuk kavling akhirnya habis.

artinya jika sekarang suami anda baru merantau ke batam dan ditelepon menjawab "ayah baru membangun ruli" itu yang harus dicari jawabannya. jangan-jangan yang ini benar-benar ruli, yang punya rambut panjang, betisnya indah dan mempesona.

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007