Saturday, July 7, 2007

jangan ingin mati di batam

bukan lantaran jauh dari keluarga yang masih hidup jika mati dikuburkan di batam. juga bukan karena kuburan bisa menjadi taman nan indah bagi pasangan mesum di batam yang merasa tak mendapatkan taman kota yang uenak untuk bercumbu.

menurut aku alasannya cuma satu, berat di ongkos. mari kita bicara angka-angka, ongkos mengantar jenazah dari rumah ke "rumah masa depan" untuk jarak sekitar 6 kilometer saja rp150 ribu, ongkos penggali lubang kubur untuk dewasa rp250 ribu untuk anak-anak lebih murah rp100 ribu; ongkos beli kafan, papan penutup lubang kubur dan nisan kayu rp350 ribu (mau nisan dari batu? harganya rp250 ribu sepasang).

mungkin anda berpikir cerdas, bagaimana kalau penggalian lubang kubur dilakukan sendiri oleh keluarga korban yang meninggal. ups nanti dulu, sebab yang beginian nih udah hak paten pengurus kuburan. dia pasti bilang gini, uang penggalian itu bukan semua untuk kami yang bahu-membahu menggali kubur, tetapi yang sekian persen untuk perawatan. biar kuburan keluarga saudara tidak banyak rumput, gak ada sampah dan sebagainya.

bagi taipan-taipan kaya, mungkin gak masalah. tetapi bagi pengojek, buruh pt yang hanya dikasih jatah 3 bulan aja menikmati gaji sebuah perusahaan atau pengangguran yang tiba-tiba sakit karena cuma mampu makan sehari sekali?

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007