Tuesday, September 4, 2007

jangan menyerah, kawan

12.00 wib, selasa, tanggal 4 oktober 2007, halte depan politeknik batam center tak banyak orang. tiga duduk-duduk sambil mengapit tas, dua lagi terlelap beralaskan koran. sementara di seberang jalan, ribuan pencari kerja berjubel untuk mengadu nasib.

saya sungguh tak tahu, apakah kedua pemuda yang tengah dibuai mimpi itu kelelahan setelah wawancara atau kebutu tertidur karena menyerah saat berdesak-desakan untuk antre dipanggil. hidup memang berat, kawan. saya lihat tiga orang yang dari tadi menatap kerumunan pencari kerja.

yang seorang tiga bulan empat hari di batam, satunya hampir setengah tahun mencari kerja sesuai keinginannya tapi belum juga dapat, lainnya sudah hampir menyerah bakal pulang lebaran nanti karena habis kontrak empat bulan lalu tetapi masih saja nganggur. mereka mengakui, batam tak lagi seindah saudara-saudara mereka yang lebih dulu datang ke batam 10 tahun lalu. ijazah mereka sama, cuma kesempatan saja yang berbeda.

"saudara saya kerja di mukakuning, lulusan stm tetapi sekarang jadi teknisi, bisa beli mobil," kata lelaki kedua bercerita tanpa diminta. dua lelaki lain hanya ikut mendengarkan pembicaraan kami. meski hanya buruh pabrik, mereka merasakan susah sekali mendapatkannya. lalu cerita kembali mengalir, tentang tipisnya harapan, harapan orangtua dan banyak lagi. tetapi saya tertegun ketika lelaki ketiga yang sedari tadi diam tiba-tiba berkata, "jangan menyerah, kawan."

sebuah kalimat motivasi yang saya rasa luar biasa. dari seorang pengangguran pula. ya, jangan menyerah, kawan....

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007