Friday, May 30, 2008

gerah di ruangan ber-ac

dua atau tiga hari lewat, lagi ngantar kawan mau nabung di bank riau, sei panas. meski tak begitu besar, tetapi ruangannya nyaman juga. suejuk, karena ac. hawa panas setelah sekian menit di jalan, rasanya langsung hilang di tempat ini. tiba-tiba saja keheningan pecah ketika seorang perempuan muda berjilbab berbicara agak keras kepada seorang teller.

dari pembicaraan yang aku tangkap, si ibu hendak mengambil uang bantuan untuk sekolahnya. rupanya dia seorang guru. ketika ditanyakan ktp kepadanya, si ibu menjawab ktp-nya belum jadi. aku pikir, ah pasti karena sistem siak yang selama ini banyak dikeluhkan warga. si teller ngotot tak bisa mencairkan uang bantuan itu meski buku tabungan atas nama sekolah tempatnya mengajar ada di genggamannya. "harus pakai ktp, buk," kata si teller.

"sejak kapan?" tanya ibu guru tadi.
"sudah lama."
"saya bukan sekali dua kali mengambil uang bantuan ke sini, mbak. kalau memang ada peraturan baru tolong ditempelkan di luar biar guru-guru yang datang dari jauh untuk mengambil bantuan sekolah tahu."
"saya hanya ingin mencocokkan tanda tangan ibu," kata si teller.

lalu terdiam beberapa saat. namun beberapa pasang mata di ruangan jelas menyimak pembicaraan tadi. aku sendiri lantas keluar karena ingin merokok. tak tahunya ibu guru tadi mendekat dan bertanya,"beginilah nasib guru mas. dulu aturannya bolah diambil satu orang, bendahara atau kepala sekolah. lalu ada kebijakan baru harus dua tandatangan, ya sudah kami penuhi. lha kok hari ini ada aturan baru harus pakai ktp segala. kalau dari kemarin-kemarin pakai ktp kan saya bisa minta tolong kepala sekolah yang ngambil, ktp saya belum jadi mas, masih di kecamatan."

aku hanya mendengarkan saja. terlihat kekesalan di wajah bu guru. lalu ia bertanya lagi, "mas waktu buat buku tabungan ini tandatangan saya dan kepala sekolah kan ada di kertas yang ditempelkan di bagian belakang sampul depan buku tabungan. apakah pihak bank tak bisa mengecaknya dari sana?"

sungguh, aku tak bisa memberikan jawaban. hanya saja dari tempatku berdiri kulihat ibu tadi memanggil ojek.

1 comment:

Anonymous said...

Kasihan ya guru2 qt.
Tp it jg dmi keamanan uang bro, uang itkan hak anak ddk, jmlhx ngk sdktkan, mknya hrs dipastkan bnar2 sampai untk anak didik...
Klo trjdi pemalsuan idnttas, sklah and ank ddk jg kan yg rugi.

ya beginilah template pemberian | Elque 2007