Friday, October 17, 2008

bahasa gaul batam

mereka masih sd, paling tidak saya lihat dari seragam yang dikenakan. kebetulan saya berada di dekat anak-anak itu. bukan seragam mereka yang membuat saya tertarik. begitu meletakkan tas mereka ke lantai masjid, lima murid sd itu berbincang-bincang sebentar sebelum menuju tempat mengambil wudhu. hari memang sudah siang, sudah saatnya sholat dzuhur bagi umat islam.

"habis ini lu mau kemana?" tanya murid 1.
"nggak kemana-mana, lu sendiri?" murid 2.
"gue mau jalan-jalan ke mal. lu ikutan nggak?" murid 1.
"gue nggak ah, gue kan bukan orang kaya," murid 3 menyela.
"kita jalan-jalan aja. gue juga nggak punya duit kalo beli baju," murid 4 nimbrung.
"tapi gue maunya di mega mal yang dekat," murid 1.
"kalau dekat mungkin gue ikut. lu ikutan juga kan ...?" murid 5 bertanya kepada murid 2. saya kasih titik-titik karena kurang jelas nama murid 2 yang disebut murid 5.

percakapan itu tak ada 10 menit, paling lima menit. dan saya berpikir, pendidikan yang dilakukan pemain-pemain sinetron cukup berhasil. kesibukan orangtua di batam membuat begitu banyak anak-anak kehilangan kontrol, meski hanya sebatas nonton televisi. saya hanya bisa terdiam. akhirnya, boleh gue nanya ame elo? suatu hari entar, apakah kayak gini bahasa gaul di pulau ini? elo jawab sendiri aja deh... tapi kalo mo ngejawabnya begini juga kagak ape-ape: ya iyalah, masak ya iya dong. mulan aja jamilah, masak jamidong. duren aja dibelah, masak dibedong!

lalu saya ambil air wudu juga, mendinginkan kepala...

1 comment:

Anonymous said...

wuzzzz ...
dingin air mesjid :D

ya beginilah template pemberian | Elque 2007