Sunday, May 17, 2009

tanjung paniang

saya punya kawan, belum lama dekat, kurang lebih setahun. keberaniannya patut dijadikan pegangan. dari solo, jawa tengah, pedagang cabe ini merantau ke tanjungpinang. awalnya bisnisnya lancar. karena persaingan, cabenya tak diangkut ke batam. busuk. berkali-kali. dan kawan saya tekor.

saya pening di tanjungpaniang, kata dia waktu itu.

bersama istrinya, ia ingin melupakan sebuah kota yang kini menjadi ibukota provinsi kepri. nekat, diboyongnya sang istri. berbekal semangat. di batam mengawali dengan pekerjaan kasar. ulet membuahkan hasil. tabungan minimnya dipakai untuk berjualan nasi tepi jalan. pengalamannya membuat penanganan manajemen dikerjakan benar-benar.

waktu berjalan. saat saya ditelepon, diminta main ke tempatnya. mungkin anda tahu, ialah mas purwanto, pemilik ayam kriuk yang kini terus mengembangkan inovasinya. kesedihan dijadikannya pegangan untuk maju, kebahagiaannya dijadikan kaca untuk mengingat masa lalunya. ia setia dengan pekerjaannya. kepada saya ia mengatakan hal berikut: buatlah satu sumur hingga menemukan air terjernihnya. banyak sumur bisa jadi banyak airnya, tetapi juga butuh butuh tenaga ekstra untuk mengurusnya. kecuali... mampu.

selamat mas pur, semoga ayam kriuknya suatu hari nanti bisa punya cabang di tanjungpinang. dan tak lagi mengenang kota ini sebagai tanjung paniang...

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007