Monday, July 30, 2007

mau aman, lewat sini aja

ingin melenggang masuk kota batam tanpa harus sibuk ditanya petugas perdaduk? ini pengalaman yang beberapa kali saya alami sendiri, mungkin juga anda. begitu gampangnya, begitu berbeda dengan apa yang biasa ditulis di media.

ya, dari media kita tahu batam menerapkan perdaduk, yang datang tanpa ktp batam, sudahlah alamatnya bakal dibalikin lagi. daripada nanti bikin sesak saja pulau ini (gitu kali, ya?). nah, yang begini nih, hanya ada di pelabuhan. oh, ya, saya pertama ke batam memang lewat pelabuhan sekupang, naik kapal pelni dari jakarta. rasanya campur aduk begitu kapal berlabuh. antre lama, barulah masuk ke ruangan pemeriksaan.

oalah, ditanya ktp batam. jangankan ktpnya, bentuknya saja belum pernah tahu. toh nggak ada gunanya bilang ke batam mau nengok sodara, ke batam mau kerja sungguh-sungguh sebagai wujud bhakti kepada orangtua, ke batam mau nyari modal buat kawin, atau ke batam mau merampok. intinya, saya ditahan, masuk ke kamar-kamar yang dilengkapi kasur.

bingung, akhirnya ingat kalau malu bertanya sesat di penampungan. pas ada waktu, iseng-iseng ngobrol sama seseorang (silakan tebak siapa dan apa pekerjaan ini orang, sepertinya tebakan anda betul). negosiasi, 50 ribu pindah saku, saya pun keluar dari penampungan sementara lalu pucuk-pucuk pohon pun menyambut, "selamat datang perantau muda."....

nah, pas udah punya duit dikit, bergaya dikit. pulang ke jawa, lalu balik lagi ke batam pinginnya naik pesawat. kalau saat itu thukul arwana sudah terkenal seperti sekarang ini, pasti saya dibilang katrok, ndeso, kampungan, udik, atau apa sajalah. artinya saya kudu lewat bandara. sungguh, uenak tenan. nggak ada yang nanya mana ktp batam. mau coba?

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007