Thursday, July 26, 2007

sekali negeri, tetap negeri

saya baca koran kira-kira dua minggu lalu, kabarnya orangtua calon siswa baru untuk sd di batam tengah dilanda kebingungan. kok? iya nih, ternyata jumlah sekolah yang ada di batam nggak cukup buat nampung siswa baru. jumlah calon siswa yang mau masuk sd mencapai 13.000, tetapi jumlah kursi yang tersedia cuma 8.000. terus yang 5.000 ke mana?

ada saran bagus dari kepala dinas pendidikan setempat, bagaimana kalau yang tak tertampung di negeri, ya yang 5.000 tadi masuk saja ke swasta? masuk akal, memang. sayang di zaman serba susah ini duit Rp50 saja cukup berarti. artinya orangtua tentu memilih agar anak anak mereka bisa sekolah negeri. yang gratis, yang (kabarnya sih) lebih bagus mutunya, yang tak ada iuran ini itu dan sebagainya.

lalu saya baca berita lanjutan, orangtua demo ke dinas pendidikan. pokoknya ruwet setiap kali penerimaan siswa baru. kok memecahkan masalah seperti ini susah, ya? padahal setiap tahu selalu saja terjadi. ya bisalah kita bicara soal banjir kiriman jakarta, kan setiap tahun terjadi. mbok ya ada sedikit perencanaan. akhirnya memang banyak cara untuk tetap menyekolahkan anak ke negeri.

salah satu contohnya, kepala sekolah yang hanya punya dua lokal lalu menawarkan kepada orangtua calon siswa, kalau memang bersedia membangun gedung sendiri dan membayar gaji guru ya silakan saja. dan..... orangtua calon siswa baru setuju. ini benar-benar terjadi di tanjungpiayu, sei beduk.

nah, kalo sudah begini harap orangtua siswa baru jangan lagi protes. sekolah negeri kan dapat bos, kok masih narik duit lagi? lupa ya, kan buat bangun gedung dan bayar gaji guru tadi?.......

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007