Monday, March 17, 2008

bendera dan berenda

musim pemilu sebentar lagi. hari-hari yang kulalui di jalanan batam diwarnai hujan dan bendera parpol. banyak. pasti butuh duit banyak untuk mencetak bendera sebanyak itu. belum lagi uang rokok yang pasang. kecuali simpatisan yang berhati mulia rela mengerjakannya karena ia percaya itu salah satu bentuk loyalitas terhadap parpol yang diikutinya.

dan media rajin menulis pernyataan-pernyataan ketua partai dalam sebuah pertemuan di lapangan maupun di ruangan tertutup. tetapi menurutku tak ada yang menarik dan baru. tak usahlah pejabat elit parpol mampu membuat warga terkesima seperti saat wright bersaudara menemukan pesawat terbang atau marconi menemukan radio. cukup dengan kalimat yang berisi penyejuk dan mengajari wong cilik lebih pandai. bukan pandai berjanji dan berjanji.

seorang pejabat tinggi sebuah parpol selama ini hanya menyampaikan pernyataan yang itu-itu saja. masyarakat boleh mengkritisi ketua partai. ah, ini sudah dari dulu. mau mengkritisi pakai cara apa? nulis surat kaleng, ngirim pakai sms, demo? percayalah kan dianggap angin syurga. atau pernyataan semacam itu dilontarkan karena yakin masyarakat sudah malas mengkritisi pimpinannya karena tahu pasti tak akan dilayani. atau janji jika menang pemilu 2009 mendatang masyarakat akan mendapatkan ini dan itu.

biaya politik memang besar. seandainya aku menjadi kandidat ketua parpol, mungkin akan kukampanyekan pembelian kutang berenda, bukan memperbanyak bendera. biar para gadis dan ibu-ibu rumah tangga selalu mengenangku. setiap kali mereka mau mandi dan melayani suami, pasti tersenyum dengan kutang berenda yang menutupi dadanya dan tentu ingat aku. asal jangan lawan politikku memprovokasi gadis dan ibu-ibu pendukungku untuk melakukan ajakannya, menjadikan kutang berenda sebagai bendera.

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007