Thursday, April 3, 2008

pertanyaan yang tak bisa terjawab

tak semua pertanyaan mudah dijawab. kadang pertanyaan mudah membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan jawabannya, atau malah tak terjawab. begitulah yang aku alami pagi ini. menyukuri kehidupan ini, aku memang paling suka melintasi kawasan industri batamindo, mukakuning. melihat ratusan pencari kerja berharap tanpa kepastian, paling tidak muncul rasa syukur di hati ini. ya tuhan, terima kasih kau pilih aku sebagai salah satu umat-Mu yang masih bisa menerima slip gaji setiap bulan.

melepas penat di community center (cc), rasanya berada di tengah lautahn pencari kerja. di sebelahku dua perempuan muda duduk, tanpa banyak kata. tentu lebih gayeng jika aku pun mengaku sebagai pencari kerja. cerita pun mengalir. keduanya dari palembang, habis kontrak baru sebulan lalu. beruntung mereka kemarin dikontrak satu tahun. soalnya kontrak zaman modern ini maunya serba instan, tiga bulan habis. ketika aku lontarkan pertanyaan kalau nanti mendapat pekerjaan dengan kontrak tiga bulan habis, perempuan muda satu dan perempuan muda dua tak bisa menjawab. aku anggap saja tak mampu menjawab karena jawaban keduanya sama, entah.

lalu pertanyaahn berikutnya, kalau uang sisa gaji bulan terakhir sebelum kontrak diputus habis tetapi belum mendapatkan pekerjaan? perempuan pertama menjawab tak tahu, sedangkan kawannya diam. ada yang mengatakan diajm adalah jawaban. tetapi untuk kasus satu ini aku bahkan tak tahu arti diamnya. pertanyaan ketiga, kutanya berapa basic yang mereka terima saat masih bekerja. mereka sebut jumlah umk. aku berpikir, bagaimana mereka bisa mengetahui dengan pasti upah yang seharusnya diterima kalau basic disamakan dengan umk. ketika aku sebutkan umk itu komponennya basic plus tunjangan tetap, ah... tetap saja tak dimengerti. benar saja, hitung-hitungan lembur pun mereka kurang paham.

sungguh, mereka yang setiap hari berjalan kaki di mukakuning, batam center, sekupang hanya butuh upah. entah berapa yang diterima, itu yang dipakai untuk hidup. kecuali yang kritis, pasti bersuara. sayang, belum sempat bersuara, baru bisik-bisik merencanakan pembentukan serikat pekerja sudah keburu diintimidasi pihak perusahaan. pencari-pencari kerja baru terus berdatangan. pekerjaan tak sebanding dengan jumlah kedatangan calon buruh baru. saat siang kawasan-kawasan itu ramai dan padat oleh lalulalang angkutan yang mengangkut ribuan butuh pt, tetap saja ada yang sepi dan tak tahu kemana akan membawa diri. para pencari kerja itu...

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007