Saturday, May 23, 2009

bangga vs khawatir

saya bangga batam gencar memproklamirkan diri dengan slogannya: batam digital island. bagus, sebuah kota yang tak ingin ketinggalan informasi dan teknologi. yang berbau online agaknya tengah digandrungi. dulu ktp siak (yang harusnya online dari awal), lalu ada lelang online, baru-baru ini juga dikembangkan terobosan di dunia pendidikan.

saya patut bertanya, begitu gencarnya pemkot membombardir telinga kita dengan batam digital island tadi. apakah semuanya sudah mendukung? misalnya, pegawai-pegawai biasa, yang bukan bekerja di pusat penanganan data atau tukang mencermati server, apakah mereka juga melek dengan kedigitalan tadi? ini bayangan saya saja, di sebuah pasar di batam ada seorang pegawai pemkot ditanya oleh penjual rujak yang rajin membaca koran tentang batam. si penjual rujak ingin tahu seperti apa program-program batam digital island tadi, bagaimana jika masyarakat ingin tahu.

lalu saya membayangkan begini, jika pegawai yang ditanya tak tahu. harapan saya pribadi sih, ada bagusnya pemkot mengikuti langkah yang dilakukan telkom (bandung?) yang mewajibkan pegawainya membuat blog atau program jejaring soaial lain seperti friendster atau facebook. tujuannya biar mereka juga bisa njelasin ke warga, karena mereka bekerja di sebuah perusahaan yang memang berkaitan erat dengan dunia informasi teknologi. ketika batam mengumandangkan diri sebagai batam digital island, yang ada dalam benak saya ya seperti itu. semua urusan bisa diselesaikan lewat online. nggak perlu ada orang marah-marah di kantor camat karena agama di ktp-nya berubah dari isian di form pengajuan pembuatan ktp.

hayo kita hitung bersama-sama, berapa persen pegawai yang melek blog? yang punya facebook? yang paham betul bagaimana brwosing di internet? atau googling?

No comments:

ya beginilah template pemberian | Elque 2007