Wednesday, August 27, 2008

kreatif atau terjepit

orang batam itu tak kreatif. paling tidak hal itu ingin saya sampaikan kepada pemasang iklan di pohon ini. untuk pemasang iklan pertama, saya melihatnya kreatif meski harus melukai batang pohon pelindung jalan (saya sendiri tak tahu mana iklan yang pertama dipasang). pemasang iklan yang belakangan sepertinya ngekor saja he he he.

saya bukan orang pemasaran, tetapi pemasang iklan tentu mengharapkan apa yang dilakukannya mendapatkan respon dari kalangan yang ingin dibidik. salah satu cara yang selalu saya lihat pada iklan-iklan perusahaan besar adalah kalimat yang mudah dibaca, entah hurufnya berukuran besar, kata-katanya yang tak terlalu rumit, lokasi yang mudah dilihat. kalau saya menuliskan iklan di pepohonan ini tak efektif tentu sudah saya teliti (dalam banget katanya...).

begini, saya larikan sepeda motor dengan kecepatan 40 km/jam saat melintasi iklan pepohonan ini, sungguh saya tak bisa sedikit pun membaca apa yang ditulis di papan-papan itu. paling hanya kata-kata bagian atasnya, selanjutnya kelewat sudah. itu untuk iklan berukuran besar, yang kecil ya sama sekali tak terbaca. tetapi saya melihatnya sebagai sebuah upaya mempertahankan diri dari serangan pemasang iklan yang lebih kaya. yang mampu membayar billboard berukuran raksasa di sudut jalan, yang pasang iklan berwarna berlembar-lembar di koran.

atau bisa saja ketidakkreatifan ini karena pemasang iklan ini benar-benar terjepit dan bertahan hidup, entahlah...

penasaran? lanjut....

hutan lindung

papan peringatan untuk menjaga hutan lindung itu sebenarnya dipasang cukup tinggi, di tepi jalan utama. sayang saya sendiri tak jelas apa yang diinginkan peggagasnya. soalnya hanya kalimat : hutan lindung, daerah resapan air yang bisa saya baca. kalimat di bawahnya tak terbaca lantaran tertutup rerumputan yang menjalar dan merambat. atau disengaja untuk memverikan kesan begitulah kata lindung itu.

boleh percaya boleh tidak, jangan heran jika di batam, di dekat papan peringatan anda jumpai pagar berduri yang dikoyak lalu dibuat jalan masuk ke tengah hutan. memang begitulah batam, kadang lupa betapa pentingnya hutan untuk pulau yang mengandalkan waduk sebagai penampung air hujan sebagai air minum warga.

semoga saja rimbunnya papan peringatan hutan lindung itu bukan disengaja tetapi lantaran pemerintah sibuk mengurus orang-orang yang sibuk merambah hutan lindung untuk proyek-proyek bisnis. coba kita terka, berapa lama lagi papan peringatan ini akan tertutup semua oleh rerumputan? atau sudah dianggap tak penting lagi karena memang sudah tak ada lagi (baca kalau pun ada jumlahnya hanya seiprit) hutan lindung di pulau ini yang mampu melindungi kita dari kelangkaan air.

penasaran? lanjut....

baju kucing

kira-kira seminggu lalu, laju sepeda motor saya tertahan di depan pintu satu panvil industrial park, mukakuning. bukan oleh polisi yang lagi razia, melainkan seorang lelaki yang tiba-tiba turun dari sepeda motornya. ingin rasanya marah, tetapi tak jadi begitu melihat ia membawa bungkusan plastik di tangan kanannya. ah, jangan jangan .... pikir saya.

saya ikut berhenti, dan si lelaki tadi menoleh ke arah saya dan tersenyum. wah, kalau mau buang bayi tentu malam-malam dan tak perlu ngasih senyuman ke saya. "buang kucing, mas," katanya sebelum saya sempat bertanya.

kucing mati itu biasa, tetapi kucing mati dibungus baju manusia, itu menjadi keingintahuan saya. lalu saya mendekat karena bangkai kucing tadi segera diletakkan si lelaki di tepi jalan. menurut dia, kucing itu mati tertabrak roda depan sepeda motornya di jalan raya. sempat ia khawatir jangan-jangan akan muncul musibah pada dirinya, sebab begitu yang dia dengar dari teman-temannya selama ini. untuk mengurangi rasa bersalahnya, meski tak sengaja menabrak kucing, ia merelakan bajunya menjadi pembungkus bangkai hewan berbulu lebat tadi.

saya tak sempat bertanya banyak karena si lelaki keburu pergi. saya hanya bisa mengintip bangkai kucing naas itu, lalu saya pun meneruskan perjalanan. esok harinya saya lihat bangkai kucing sudah keluar dari plastik dan terlihat tergeletak di tanah. di dekatnya teronggok baju berwarna merah. ah, siapa yang iseng membongkar plastik pembungkusnya?

ternyata, di kota yang mudah membuat orang terlupa ini masih ada yang mengingat baju untuk kucing yang tertabrak dan mati. pasti ada juga petuah dan nasehat teman-teman kita di kampung yang lain, tak hanya membungkus bangkai kucing dengan baju. misalnya, bantulah orang lain ketika membutuhkan. kucing mati saja diperlakukan istimewa, seharusnya manusia mendapatkan perlakukan yang lebih istimewa. dan saya teringat berita-berita koran lokal yang kerap memuat wanita diperkosa lalu dibuang, pembantu disekap dan disiksa, tkw tak dikasih makan dan bla bla bla.

tentu kucig tadi lebih beruntung...

penasaran? lanjut....

Tuesday, August 19, 2008

sebenarnya berapa banyak

sarapan pagiku pagi tadi headline sebuah koran lokal. seorang gadis mengaku kepada kawan-kawannya jika ia sudah menjadi korban perkosaan. jika anda yang mendapatkan laporan, tentu muncul pertanyaan lain, misalnya buktinya apa? nah, si gadis ini menunjukkan janin di perutnya akibat ulah si lelaki tak bertanggung jawab tadi. mengapa baru sekarang menceritakannya kepada kawan? jawabnya ..... malu.

saya paling tak suka menceritakan bagaimana proses perkosaan itu terjadi. saya khawatirkan ketika saya gambarkan kalimat demi kalimat, empati kita berkurang karena sudah tersedot oleh bayangan kemesuman tadi. atau kita putuskan saja, ah paling juga begitu caranya (?). yang jelas, saya merasa kaum perempuan di batam jangan hanya jadi pembaca tetapi aktif sebagai tokoh yang punya hak untuk dihargai.

percayalah, jika tak hamil, kemungkinan si gadis tak akan bercerita. oleh kawan-kawannya, kasus ini dibawa ke polisi. bisakah anda membayangkan hal ini? si gadis bercerita lantaran bingung perutnya semakin membesar. ia harus bekerja di pt. ia pasti ditanya teman-temannya siapa yang melakukannya dan bla bla bla.

atau mungkin saya harus percaya, tak sedikit buruh perusahaan di kota ini yang menjadi korban keberingasan lelaki. masalahnya korbannya tak pernah melapor, jika hasil perbuatan itu tak membuahkan hasil. sebenarnya berapa banyak korban seperti gadis tadi?

penasaran? lanjut....

kunjungan kerja & studi banding

dua hari menjelang 17 agustus kemarin, saya kebetulan berjumpa dengan kawan yang bekerja di sebuah perusahaan terkenal di batam. meski tak saya sebutkan jabatannya, yang pasti kawan saya ini kerap sekali dilibatkan saat pimpinannya menerima kunjungan pejabat atau tamu kehormatan lainnya. dan sebuah pengakuan mengalir darinya.

"saya heran dengan ulah pejabat negeri ini," ia mulai membuka percakapan.
"soal korupsi?" tanya saya.
"bukan cuma korupsi. memang sih tidak semuanya, tetapi perilaku yang beberapa itu kadang membuat saya begitu mudah menyimpulkan barangkali kebanyakan atau semuanya seperti itu."
"soal apa, nih?"
"entah berapa kali kami kecewa. sebagai tuan rumah tempat kunjungan kerja atau studi banding, kami tentu menyiapkan semuanya. ruang pertemuan, makanan, sudah pasti tak ketinggalan. suatu saat, sesuai surat serta konfirmasi ulang yang kami terima dari rombongan dewan daerah a, hari itu mereka studi banding ke sini. memang mereka datang, namun ruang rapat tak jadi dipakai. kata humasnya sih buru-buru. okelah, kita antar menengok subyek studi banding. saya pikir sih akan banyak pertanyaan tentang subyek tadi, sehingga mereka memiliki oleh-oleh untuk dipraktikkan di daerahnya jika memang apa yang kami miliki di sini bisa difungsikan di daerahnya. baru saja tiba, lha kok tiba-tiba ponselnya berdering dan segera pimpinan rombongan mengatakan tak bisa lama-lama karena kawannya sudah menunggu untuk menyeberang ke singapura. tentu saja setelah ia meminta fotografer yang dibawanya mengambil banyak-banyak foto yang membuktikan memang rombongan sampai ke batam dan meninjau lokasi subyek studi banding."

begitulah teman saya, kesal. "jadi buktinya ya foto tadi, digunakan untuk mendapatkan anggaran jalan-jalan," teman saya melanjutkan.

rupanya masih ada cerita lagi. ini yang membuat teman saya dan sejumlah temannya tertawa meski ditahan. ceritanya baru-baru ini datang kunjungan sebuah komisi wakil rakyat. biasanya, pimpinan rombongan menyebutkan nama siapa yang datang satu per satu serta jabatannya. "eh yang kemarin lain, memang nama diperkenalkan tetapi kemudian dia menyebutkan juga asal partai politik yang dijadikan kendaraannya menuju kursi dewan. aneh-aneh saja, mumpung musim kampanye," begitu teman saya berkata sambil geleng-gelang kepala.

penasaran? lanjut....

Friday, August 1, 2008

cerita sedih seorang guru honor

namanya sebut saja oemar bakrie, wajah yang biasanya cerah hari itu terlihat mendung. penyebabnya satu, insentif provinsi sebesar satu juta rupiah tak ada di rekeningnya. kata dia, insentif provinsi biasanya diberikan setengah tahun sekali sebesar rp1,5 juta. tetapi untuk insentif kali ini sudah dicairkan untuk empat bulan. padahal, beberapa hari sebelumnya ada acara penyerahan secara simbolis insentif untuk guru oleh seorang pejabat di stadion temenggung abdul jamal.

yang membuat oemar bakrie tak habis tahu, ketika mendatangi dinas pendidikan kota batam dia dijelaskan tak bisa lagi diotak-atik namanya agar mendapatkan insentif itu. sudahlah pusing ia bertambah pusing dengan pendataan yang ada. soalnya, saat namanya tak tercantum di data dinas pendidikan kota batam sebagai penerima insentif provinsi kali ini, justru nama rekannya yang sekarang sudah pindah ke jawa dan telah diangkat sebagai pns di daerahnya yang tertera sebagai salah satu penerima insentif.

teringat jelas di benak oemar bakrie yang mengajar di sekolah swasta ini. untuk tertib administrasi, sekolahnya mengirimkan data siapa saja nama guru penerima insentif. jelas-jelas nama si kawan yang sudah tak mengajar lagi di sekolahnya karena pulang kampung tak diajukan. beres, nama si kawan tak ada lagi dan oemar bakrie kita pun menerima insentif. itu terjadi sebelum insentif kali ini. "coba pikirkan, semester kemarin saya dapat. kok sekarang tak dapat, malah yang keluar nama kawan yang sudah pindah ke jawa," keluh pahlawan tanpa tanda jasa ini.

saya yang diajak berkeluh kesah hanya bisa berdoa, tuhan berikan derajat yang tinggi untuk para guru di tanah ini. dan semoga apa yang dialami murni kealpaan petugas yang mengurus insentif, bukan karena ada maksud tertentu. saya juga tak bisa menjawab ketika oemar bakrie ini bertanya lagi, "kalau yang tercantum nama kawan yang sudah pindah, apakah uangnya itu dikembalikan ke provinsi atau diambil orang lain, ya?.

demi tuhan, saya masih saja terdiam.

penasaran? lanjut....

mengenangmu

mungkin ada yang belum kenal tanjungpiayu. kalau pun ada yang sering ke sana tetapi belakangan ini, tak akan pernah membayangkan jalan tempo doeloe seperti tampak pada foto. setiap kali hujan agak deras, beginilah perjuangan warga tanjungpiayu melewati ruas jalan yang terletak tak jauh di bawah perumahan bukit sentosa. tak ada jalan alternatif, mau tak mau harus melintasinya. kini, jalan raya yang menghubungkan Mukakuning - Pancur ini sudah baikan. silakan artikan sendiri kata baikan itu. cuma masih ada satu hal penting, akankah kawasan ini memiliki jalan dua jalur biar warga tak terlalu was-was, seperti ruas jalan lain? semoga.

penasaran? lanjut....

ya beginilah template pemberian | Elque 2007