Friday, November 16, 2007

dua juta batam di internet

seorang pengunjung blog ini, namanya Fajar Nindyo memberikan komentarnya terhadap blog ini. ehm malu jadinya nih. jujur, saya baru tahu kalau alamat blog ini turut diseret-seret dalam rubrik di batam pos. apakah artinya tulisan konyol saya dibaca orang? saya nggak pernah tahu, lha wong masang hit counter saja saya malu, takut kalau malu-maluin.

artinya begini, blog itu mengasyikkan. sungguh. tak sesulit membetulkan antena televisi di rumah yang tak bisa memberikan kenyamanan saat menonton televisi. bayangkan, saat melintas pesawat kok gambar di layar bergoyang-goyang. padahal yang tampak saat itu pak presiden lagi pidato. jadinya peyok sana-sini, he he he.

penasaran? lanjut....

awas pulaunya berkurang

anda tahu mengapa saya menampilkan foto ini? sewaktu kapal dari tanjungpinang melambat karena hendak merapat di pelabuhan punggur, saya menghadap ke arah kiri. oh ya, saya lagi menikmati udara di bagian belakang kapal. saya bersyukur masih memiliki pulau yang hijau di bagian atasnya. tetapi saya juga sedih melihat tanah pulau itu juga sudah mulai digerus entah untuk keperluan apa. kalau anda merasakan sepenuh hati, pasti pemandangan pulau yang saya sendiri tak tahu namanya itu tak lagi menarik.

sayang, saya juga termasuk orang yang hanya suka mengambil foto asal-asalan lalu bikin tulisan asal-asalan. coba saya pemerhati lingkungan, pasti dari awal sudah mengambil gabar pulau ini sewaktu masih menghijau dibandingkan dengan kondisi saat ini. saya tanya penumpang kapal lain, mereka menjawab tak tahu. saya mencoba mencari jawabannya sendiri. tetapi yang saya dengar tiba-tiba suara agak keras, "mana ktp anda?"

rupanya tak sadar saya sudah memasuki pelabuhan dan melewati petugas perdaduk. saya lupa menunjukkan ktp saya sehingga ditanya. marahkah saya, tidak, justru saya tersenyum sambil berkata, "ah, saya orang pinang kok mas, mau main ke batam." sudahlah, tak ditanya lagi. hmmm, seandainya ada pendatang baru masuk ke batam lewat tanjungpinang apakah juga bisa santai melanggang masuk hanya dengan jawaban seperti itu. padahal sumpah, saya tak mengantongi ktp di dompet saya.

kalau itu yang terjadi, terbalik dengan apa kata saya tadi. memang pulaunya semakin berkurang, tetapi bertambah juga seorang warga tanpa identitas.

penasaran? lanjut....

anda tahu artinya

tulisan unik ini saya ambil ketika dalam perjalanan antara batam ke tanjungpinang. ya betul, saya pakai transportasi laut. sebab jika anda berpikir saya pakai kendaraan pribadi, itu artinya anda kurang jeli. coba anda simak baik-baik, bukan warna merahnya yang mulai pudar, bukan bentuk tulisannya yang lumayan bagus, bukan juga paduan warna dasar dengan warna tulisannya. oops, silakan eja per huruf. sudah? saya sekarang bertanya, apa artinya? mohon kasih tahu saya kalau tahu, ya.....

penasaran? lanjut....

jangan salah tujuan

pemandangan ini bisa anda jumpai sebelah kiri jalan antara mukakuning sampai simpang kabil. tak banyak yang ingin saya sampaikan di sini, jangan sampai salah memilih tujuan. harus dibedakan betul-betul kaki anda yang keseleo atau ban kendaraan anda yang keseleo dan kempes karena sudah hati-hati eh masih nabrak lubang juga. soalnya arah panahnya sama, atau jangan-jangan bengkel tambal bannya juga ada di dalam klinik, ya? mohon maaf, saya lagi ingin membuat anda tersenyum sejanak. ini batam bung, banyak masalah mendera. paling tidak mengurangi beban pikiran anda.

penasaran? lanjut....

ada tommy di relang?

semoga tulisan ini tak membuat nasib saya seperti bambang harimurti, pemred majalah tempo yang digugat tommy winata wartawannya menurunkan tulisan berjudul ada tommy di tenabang. semoga anda ingat juga.

saya cuma habis baca koran batam pos edisi kemarin, katanya kawasan rempang dan galang sebenarnya sudah direncanakan sebagai kawasan wisata terpadu ekslusif (kwte). katanya sudah ada semacam kesepakatan, belum mou sih, antara perusahaan milik tommy winata dan pemko batam sejak tahun 2004. kasus ini mengemuka ketika, maaf kabarnya juga he he he, ada oknum pns di lingkungan pemko batam mengirim surat kaleng ke habibie center lantas diteruskan ke presiden dan ke pihak-pihak terkait. kerugian negara apabila kawasan tersebut diwujudkan ditaksir mencapai berapa gitu, saya memang sudah mulai tua, suka lupa. yang jelas banyak dan saya belum pernah memegang duit sebanyak itu.

waduh, saya kok jadi membayangkan seandainya kawasan itu benar-benar diwujudkan, artinya tak ada silang sengketa sampai dan pembangunan berjalan sesuai rencana, tentu banyak orang berduit yang datang. siapa tahu tetangga saya yang jualan hasil kebun kecipratan juga. misalnya mr bule yang bosen main di dalam areal kwte jalan-jalan ke luar kawasan lalu nongkrong sambil menikmati pepaya jingga yang rasanya pasti gurih. tetapi sepertinya kwte di kawasan tersebut nggak jadi dibangun, karena kata tommy dalam berita itu seandainya saat ini diminta meneruskan proyek itu ia sudah ogah karena menurutnya sudah tak menjanjikan lagi. kecuali itu pasti banyak suara menentang, meski ada yang mendukung tentunya. berapa yang menentang atau mendukung, coba tanya saja hati anda termasuk pihak mana. tetapi jangan bilang siapa-siapa. mas tommy, maaf lho, ya ...

penasaran? lanjut....

pahlawan tanpa tanda jasa

terpujilah wahai engkau ibu bapak guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa ... saya ingat betul lagu itu. kebetulan juga bapak ibu di kampung sama berprofesi sebagai guru. dapat istri juga seorang guru, wah lengkap.

inginnya sih jadi guru juga, tetapi kata istri tak akan betah muridnya karena konon saya ini pemalas. tetapi jujur saja, mereka memang pantas disebut pahlawan. guru di manapun ia berada selalu dibutuhkan, juga di batam. bukan mengajari buruh-buruh pt yang kadang lebih pintar dari gurunya, tetapi mengabdi untuk warga pinggiran. maklum di wilayah ini memang begitu banyak pulau yang harus diperhatikan. soal pendidikan, tentu tak dapat disepelekan.

beberapa waktu lalu pemprov kepri membuka pendaftaran guru tidak tetap (gtt) untuk atau ditempatkan di sejulah wilayah pinggiran yang buruh sentuhan lebut tangan pahlawan tanpa tanda jasa. begitu iklan dibuka di koran, tak butuh waktu lama bagi panitia mengumpulkan pelamar. kalau tak salah ada 90-an guru dibutuhkan. singkat cerita usailah program ini, pak dan bu guru gtt menjalankan kewajibannya di pulau-pulau.

sungguh, belumk genap juga pengabdian itu dirasakan bocah-bocah pulau yang kadang sekolah tanpa alas kaki, kabarnya beberapa guru mulai malas. alasannya, tak betah di lokasi yang jauh dari keramaian. saya percaya, kalau pulau di sekitar batam atau di wilayah kepri banyak yang katrok, ndeso, bukan lagi kampungan tetapi kampuuuung banget. saya bertanya kepada teman, bukankah sebelum meneken kontrak guru-guru berjanji bersedia ditempatkan di mana pun sesuai kebutuhan?

saya hanya jadi takut jika suatu hari nanti anak saya minta diajari lagu pahlawan tanpa tanda jasa jadi tak sedap nadanya. soalnya mungkin ada kata yang harus dibuang atau diganti agar para gtt tadi merasa betah, selain alasan jauuuuuh tempatnya (baca insentif). cuma ada kodok dan padang ilalang. mungkin kata tanpa dalam kalimat pahlawan tanpa tanda jasa yang harus diganti. tetapi maaf, saya belum menemukan kata yang cocok, apakah dengan atau butuh. coba saya nyanyikan dalam hati, engkau patriot pahlawan bangsa penuh tanda jasa, nah benar kan jadi kurang nyaman di telinga. maaf, telinga saya jadi gatal...

penasaran? lanjut....

Wednesday, November 7, 2007

mahalnya sebuah kesejukan

hari ini, rabu (7/11) jarum jam di tangan menunjuk pukul 14.00. keluar dari mega mal, batam center kembali terasa betapa panasnya kota ini. bersama kawan, aku diajak cari suasana lebih fresh sambil mencari makanan pengisi perut. dari mega mal, kami menyusuri jalan samping otorita batam, persimpangan bebek bali (sudah tutup) kami belok kiri. dari persimpangan hingga perempatan ujung carnaval mal benar-benar perjalanan yang terasa lama.

bukan keasyikan menikmati angin laut, melainkan debu beterbangan. bisa anda bayangkan, debu beterbangan di jalan raya kota. yang jelas di permukaan aspal terlihat gundukan-gundukan tanah yang sudah mengering. sebagian masih tampak benjol-benjol, sebagian sudah menjadi debu. hasrat belok ke warung sunda hilang setelah mereguk debu dari balik kaca helm.

soal ceceran tanah di jalanan, itu biasa di batam. kalau di tanjunguncang sih kayaknya biasa karena ini kawasan industri galangan kapal. nah ini di tengah kota, seharusnya tak ada kendaraan pengangkut tanah seliweran. tetapi mau apa lagi, karena memang beginilah batam.

penasaran? lanjut....

batam dalam gambar









anda lama tak di batam lagi? tak tahan menghadapi cobaan batam atau pacar mengajak nikah di kampungnya lalu buka usaha sendiri? semoga foto-foto ini bisa mengingatkan anda. mungkin di sini anda ketemu seseorang yang sekarang menjadi mahluk manis tersayang, atau malah pernah menjadi korban jambret he he he

penasaran? lanjut....

susah banget masuk terminal

selamat, dua atau tiga tahun lalu batam resmi punya terminal. lokasinya di belakang pintu tiga kawasan industri batamindo, mukakuning. terminal? wow, ramai dong dengan kendaraan umum, pedagang kakilima, penumpang yang ingin pergi dan pulang ke dari tujuan masing-masing.

nah yang unik dengan terminal batam, jangankan sukarela masuk. supir kendaraan umum sepertinya lebih suka bikin jalan pintas agar tak masuk ke terminal. coba lihat tiap pagi pasti ada pegawai dishub dengan seragamnya mengarahkan supir-supir angkutan umum agar mau masuk ke terminal. mengapa enggan masuk ke terminal? saya tak tahu pasti, apa karena mereka harus membayar retribusi?

kenyataannya, terminal batam sepi sekali. kios yang awalnya menjadi rebutan kini hanya kosong dijadikan tempat kongkow-kongkow aja, malah beberapa kios dijadikan bengkel sepeda motor. sungguh sebuah tempat yang membuat banyak orang bertanya kalau disebut terminal. mau coba nunggu kendaraan umum yang siap mengantar anda ke rumah? sampai tua pun tak akan ada kendaraan mendekat. inikah terminal?

penasaran? lanjut....

Saturday, November 3, 2007

padat betul

ini gambar yang aku ambil dari lantai sembilan sebuah kantor di batam center. ah, betapa padatnya kotaku sekarang. jadi ingat ketika tujuh tahun lalu menginjakkan kaki di batam lewat sekupang. yang ada kok hutan dan hutan. sekarang hutannya penuh manusia, pepohonannya berganti tiang listrik. dedaunannya berganti papan reklame atau baliho. senangnya kotaku menggeliat, malas lagi untuk menguap. cuma kok tiba-tiba saya jadi bertanya, kalau semua tanah nanti dipakai untuk bangun rumah orang-orang berduit, tinggal dimana para pemulung dan pengemis di kota ini? entahlah...

penasaran? lanjut....

dispenser atau akuarium

aku berpikir seperti ini sewaktu memasuki pantry sebuah kantor cukup ternama di bilangan batam center. kalau dispenser kok di atasnya tak dipasang air galon isi ulang. kalau dispenser mengapa masangnya kok tak tegak lurus? terus ketika saya berpikir ah jangan-jangan itu akuarium. tetapi kalau akuarium kok ikannya diam tak bergerak-gerak. kalau akuarium kenapa harus ada panci di bawahnya. apakah ikannya sudah siap bertelur, biar telurnya tak bercecer ditampung di panci? ah, ini dispenser atau akuarium, ya?

penasaran? lanjut....

ya beginilah template pemberian | Elque 2007